Tips Membuat Rumah Terasa Dingin Walaupun Tanpa AC

Jumat, 02 Sep 2016
Tips Membuat Rumah Terasa Dingin Walaupun Tanpa AC
Kondisi cuaca di luar rumah yang sangat panas membuat kita lebih nyaman berada di dalam rumah, namun jika rumah kita tidak memiliki AC atau AC kita sedang rusak berada didalam rumah akan membuat kita lebih kepanasan. Nah, berikut SGCKA sajikan beberapa tips yang dapat Anda terapkan untuk membuat suasana rumah terasa lebih dingin tanpa bantuan AC.

1. Pasang Jendela Rangkap

Desain jendela rangkap biasaya sering kita temui pada rumah lama seperti bangunan tradisional atau rumah zaman Belanda. jendela ini memiliki dua lapisan rangkap kaca jendela yang bisa dibuka kearah samping kanan dan kiri. Dulu orang membuat jendela seperti ini bukan karena tren saja, tapi ternyata ada fungsinya. Sebelum teknologi AC diterapkan di rumah, para arsiter berpikir keras bagaimana membuat desain jendela yang fungsional untuk daerah tropis.

Manusia membutuhkan adanya cahaya alami sekaligus aliran udara ke dalam rumah. Dua kebutuhan ini sering bertentangan, jika jendela kaca dipakai untuk memasukkan cahaya ia juga membawa panas akibat radiasi matahari dan memerangkapnya di dalam rumah. Akibatnya rumah menjadi panas. Sementara bila kita menggunakan jendela jalusi saja, di dalam rumah cenderung menjadi gelap. Oleh karenanya, para desainer masa itu menjawab dilema ini dengan membuat desain jendela rangkap. Biasanya jendela rangkap terdiri dari jendela kaca di bagian dalam (arah bukaan ke dalam) dan jendela jalusi di sebelah luarnya (arah bukaan ke luar).

Dengan jendela rangkap, saat pagi dan siang hari ketika matahari bersinar, jendela jalusi bisa dibuka sehingga cahaya masuk melalui kaca. Di malam hari yang terjadi adalah sebaliknya, yakni jendela kaca dibuka dan jendela jalusi ditutup. Dengan demikian, ruang di dalam rumah tetap mendapatkan aliran udara tetap mendapatkan aliran udara dan tetap aman karena tertutup. Nah, jangan terbalik meletakkannya, karena peletakkan jendela di luar maupun di dalam ini mengemban fungsi masing-masing yang berbeda.

2. Gunakan Penangkap Angin

Ide dasarnya adalah bagaimana menciptakan kondisi agar udara dapat terus menerus bersirkulasi. Udara bisa bergerak karena adanya perbedaan tekanan udara (dari tekanan tinggi ke rendah). Seorang arsitek yang bernama Mukti Andriyanto membuat eksperimen tentang perjalanan udara di sekitar rumah dengan cara menciptakan perbedaan tekanan udara dalam dan luar, serta membuat ruang kosong yang sempit dan panjang (lorong).

Angin cenderung bergerak dengan memilih celah-celah yang sempit. Perbedaan tekanan udara yang drastis antara luar ruang (udara di alam) dan di dalam (udara di rumah) serta adanya celah penghubung keduanya berupa lorong yang berukuran 5,1x1,2x7m ini menciptakan siklus perputaran udara secara terus menerus. Inilah yang menyebabkan ruang-rruang selalu terasa sejuk. Bagian atas lorong dibuat terbuka sampai atap (void) dan diatapi dengan bahan polikarbonat. Dinding dekat atap yang berhubungan dengan ruang luar dibuatkan celah-celah vertikal sebagi lubang ventilasi. Angin juga dapat lewat melalui pintu di tiap ujung lorong.

Perbedaan yang drastis antara tekanan udara luar ruang (tekanan rendah) dan tekanan udara di dalam rumah (tekanan tinggi) ini menyebabkan angin seakan terhisap oleh lorong dan bergerak kencang melalui lorong. Cara kerja ini sebenarnya sama seperti exhaust fan, yakni udara panas diserap oleh mesin. Sementara itu, di tiap ruang dibuatkan lubang-lubang ventilasi, pintu-pintu berjalusi, dan pintu yang berbahan tidak masif agar angin bisa leluasa melaluinya. Prinsip pergerakan angin ini tidak hanya berlaku secara horizontal, seperti pada lorong. Ruang kosong yang sempit dan memanjang secara vertikal (wind tower), seperti shaft, atau void, juga bisa membuat menggerakkan angin di sekitar rumah. Ruang dengan fungsi seperti ini sering pula disebut penangkap angin.

3. Menggunakan Atap Rumput

Dengan membuat dak di lantai atas memang jadi salah satu cara untuk mendapatkan ruang terbuka yang lebih di lahan yang tergolong terbatas. Namun, Anda harus tahu jika beton dapat meneruskan panas lebih banyak dibanding atap genteng. Oleh sebab itu, ruangan yang berada di bawah atap beton akan terasa panas. Nah, untuk mendinginkan ruangan di bawah dak beton tersebut, biasanya para arsitek akan melapisi dak beton tersebut dengan rumput. Dengan keberadaan rumput tersebut, panas matahari akan terserap sehingga panas ruangan akan berkurang dengan sendirinya.

Karena letaknya di atas, konstruksi rumput sedikit lebih rumit dibanding menanam rumput biasa. Yang penting dalam menggunakan atap rumput ada 3 lapisan yang perlu dibuat di atas beton, yaitu media tumbuh (tanah), rongga drainase dan lapisan kedap air (waterproofing).

4. Rumah dengan Taman Ditengah

Mendesain rumah dengan memiliki ruang terbuka di tengah atau belakang rumah tidak hanya berperan dalam menghijaukan rumah saja. ruangan tersebut juga berguna untuk membantu pergerakan udara di sekitar rumah. Taman yang rimbun oleh tanaman dan pepohonan disebut-sebut bisa menciptakan iklim mikronya (iklim di dalam sebuah rumah dan sekitar rumah itu) sendiri. Prinsipnya sama seperti penangkap angin, taman ditengah ruang ini juga memanfaatkan perputaran udara, yakni dengan menciptakan adanya perbedaan tekanan udara.

Tekanan udara di dalam ruang yang lebih tinggi daripada taman akan menyebabkan perputaran udara dalam rumah ke taman. Bila udara di dalam mengalir ke luar maka tekanan udara di dalam turun dan akan membuat udara baru dari luar masuk untuk menggantikannya. Proses ini berlangsung terus menerus sehingga udara di dalam ruang selalu berganti dengan udara yang baru.

5. Memakai Dinding Pelapis

Pada waktu membuat rumah, jika Anda memutuskan tidak akan memakai alat pendingin seperti AC, maka ada perlakuan yang harus diterapkan pada dinding yang terpapar panas matahari. Ada beragam caranya, misalnya saja melapisi hampir seluruh dinding di lantai atas dan sebagian di lantai dasar dengan dinding berongga yang penuh dengan pot-pot berisi tanaman. Sementara itu dinding dalamnya adalah dinding bata dan kaca-kaca lebar untuk memasukkan cahaya.

Selain sebagai pendingin, lapisan dinding tanaman ini berfungsi juga sebagai penahan debu. Jika rumah tidak ber-AC, maka ada ruang-ruang yang dibuka untuk memasukkan angin. Ini berarti debu dari luar rumah bisa ikut masuk.

6. Penataan Ruang yang Tepat

Cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan kenyamanan suhu yang terakhir yaitu dengan penataan ruangan yang tepat. Caranya dengan membagi aktivitas dirumah menjadi 2 bagian, yakni aktivitas yang dilakukan sore/malam dan pagi/siang hari. Tempatkan ruang-ruang yang menampung kegiatan di pagi/siang hari pada sebelah barat. Untuk ruang kegiatan sore/malam hari sebaiknya berada di sebelah timur. Contohnya, tempatkan dapur di sisi barat karena aktivitas memasak biasanya dilakukan saat pagi/siang. Selain itu, setiap bukaan sebaiknya berada pada sisi utara dan selatan sehingga cahaya matahari tidak masuk ke rumah secara langsung.
Sumber: www.aplikatorinterior.com

Dapatkan jendela dan pintu uPVC dari SGCKA untuk menciptakan pencahayaan dan ventilasi maksimal bagi rumah minimalis yang nyaman dan modern. Lihat aneka koleksi produk uPVC dari SGCKA berikut ini.

Artikel Terkait

7 Tips untuk Membuat Rumah Terasa Nyaman

Anda pernah merasakan nyaman ketika masuk ke sebuah ruangan?...

Tips Rumah Sejuk Tanpa AC

Saat Anda merasa suhu di rumah panas, Anda pasti akan langsu...

Cara Mudah Membuat Suasana Rumah Terasa Baru

Seiring berjalannya waktu, rumah bisa memberikan kesan yang ...

Tips Rumah Sehat Tanpa Serangga

Salah satu musuh terbesar dari sebuah hunian sehat adalah se...

Tips Menciptakan Bukaan Cahaya di Rumah Tanpa Renovasi

Keberadaan jalur masuk cahaya matahari ke dalam rumah merupa...

Send Message